Tokoh Filsuf Zaman Sebelum Masehi
Perkembangan filsafat pada zaman sebelum masehi berkaitan dengan erat pada zaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Tokoh filsuf seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan masih banyak yang lain. Berikut, tokoh-tokoh filsuf pada zaman sebelum masehi (SM) :
Annaeaus Lucius Seneca ( 4 SM-65)
Lucius muda putra Seneca lahir di Cordoba, Spanyol. Hampir menemui maut di 3 kekaisaran. Caligula hampir membunuhnya tapi mengurungkan karena
yakin Seneca ditakdirkan umur pendek. Claudius mengasingkan karena ia menentang Nero. Seneca menyederhanakan filsafatnya dengan pendekatan yg lebih praktis. Sebagaimana dengan para filsuf stoik, inti filsafatnya adalah keyakinan pada kehidupan sederhana yang diabadikan pada kebajikan dan nalar. Orang yg sangat tulus
dan bijak, ia mati
setelah hukuman nero, ia memotong tangan dan kakinya kemudian berpidato. “Aku menyukai kemuliaan
kematian, aku tidak menyesal memberikan contoh yang mulia spt itu”.
Aristoteles 384-322 SM
Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia di pergi ke Athena untuk belajar di Akademi Plato. Setelah kembali ke macedonia dia menjadi guru dari Alexander yang Agung. Membuka sekolah bernama Lyceum. Pendiri cabang filsafat logika. Setelah kematiannya, karya-karyanya hilang selama 200 tahun tetapi diemukan di Crete. Ahli filsafat sepanjang zaman bapak ilmu pengetahuan atau guru para
ilmuwan diberikan untuk dia.
Demokritos 460-370 SM
Demokritos lahir di
Athena, Yunani Utara, ia murid Leukippos dan belajar dengan Anaxagoras dan Philalaos. Demokritos hidup sezaman dengan Sokrates namun dianggap Pra-Sokrates. Teori atom Demokritos mempunyai konotasi modern. Dia berpendapat bahwa setiap kejadian di alam semesta
disebabkan kejadian sebelumnya mengingat fakta bahwa objek-objek material berperilaku sesuai dengan dampak atom terhadap satu sama lain kira-kira seperti bola biliar yg menerjang bola biliar lain yang membuat masing-masing bola berubah arahnya. Atom membentuk realitas, atom tidak dapat dijadikan, tidak dapat dimusnahkan dan tidak berubah. Dunia dan seluruh realitas tercipta karena atom-atom yang berbeda bentuk saling mengait satu sama lain.
Diogenes dari Sinope 400-325 SM
Diogenes seorang
filsuf bermahzab sinis, aliran pemikiran yang menolak komplikasi dan perangkat kehidupan masyarakat. Bahwa manusia harus memiliki keutamaan tentang yang baik yaitu saat manusia memiliki rasa puas diri dan mengabaikan segala
kesenangan duniawi. Kesenangan, nafsu dan kemewahan haruslah dijauhi masyarakat karena membuat mereka menjadi rusak. Kelemahan dari filsafat Diogenes karena dia bergantung pada produktivitas orang lain yg
membuat masyarakat akan runtuh.
Epicurus 341-270 SM
Epicurs
merupakan filsuf campuran
kreatif anatara minat metafisika prasokratik dengan kepedulian etis Socrates. Ia mendukung metafisika atomistis dan menggabungkan dengan
justifikasi jejak hedonesime terapeutis dimana kecemasan
dan kehidupan kontemporer diredakan dengan mengejar kesenangan tanpa takut hukuman tuhan.
Menurut Epicurus atom-atom di ruang hampa pada asalnya bergerak dalam garis-garis
sejajar yang
tak terganggu. Namun, bebrapa atom menyimpang dari jalurnya karena tindakan spontan kehendak
bebas. Seperti Democritus dan para filsuf prasokratik lain sebelum dia, Epicurus menolak ide tentang dewadewa
antropomorfis yg mengetahui urusan manusia.
Heraklitus
540-480 SM
Pemikiran Heraklitus berkaitan alam semesta yang berfokus pada
perubahan. Ia menganggap segalanya berubah, perang dan ketegangan merupakan
kondisi abadi alam semesta. Pepatahnya yaitu “segalanya mengalir”. Seperti
Anaximender, Heraklitus percaya alam semesta tercipta karena pergolakan elemen-elemen seperti air, udara, api dan tanah. Dia menganggap bahwa tiga unsur utama alam adalah api,
tanah dan air. Tapi api adalah unsur utama, yang mengontrol dan memodifikasi dua unsur lainnya.
Philo dari Alexandria 20SM -?
Dikenal juga Philo
Judaeus atau Philo Alexandrius. Karyanya “Every
Good Man is Free” yg punya sekuel “Every
Evil Man is A Slave”. Philo berpendapat bahwa orang yang baik adalah yang tidak diperbudak oleh kerakusan, ambisi dan hawa nafsu
adalah orang
bebas. Bagi Philo manusia diciptakan oleh Tuhan, pertama dalam bentuk pikiran
atau logos-Tuhan dan berikutnya sebagai sebuah wujud korporeal yang dikuaai oleh jiwa inkorporeal. Karena itu mansuia adalah manusia penghuni
perbatasan yg terletak diperbatasan antara Tuhan dan non-tuhan. Philo menyatakan
bahwa tubuh korporeal adalah bagian dari dunia, pikiran dari tuhan.
Plato 427--347 SM
Plato dilahirkan
di Athena, berasal dari keluarga aristokrasi turun-temurun. Plato adalah murid
sokrates dan pendiri Akademia. Lembaga pendidikan tertinggi pertama. Menurut Plato, meskpiun
terdapat banyak kuda, kucing dan anjing mereka semua diciptakan dalam rupa satu
bentuk universal. Dan hal ini juga berlaku bagi manusia. Plato mendukung rezim
elitis dan totaliter dibawah kamuflse komunis dan sosialis. Pengaruh ide ini terhadap pemikiran Kristen adalah manusia diciptakan dalam rupa Tuhan, hanyalah salah satu dari banyak
pengaruh langsung Plato terhdap teologi Kristen.
Socrates 470-399 SM
Socrates lahir di Athena yang saat itu sedang pergolakan
politik besar dan ia sering dijadikan sebagai kambing hitam. Ia dikenal karena karya-karya
muridnya, Plato. Ia adalah filsuf pengembara yang mengajar melalui diskusi umum. Sokrates lebih berminat pada masalah manusia dan tempatnya dalam masyarakat dan bukan pada kekuatan-kekuatan yang ada dibalik alam raya (dewa-dewi Mitologi Yunani). Dia dikenal sebagai pendiri
cabang filsafat yaitu etika. Bahwa bahaya terbesar bagi masyarakat maupun individu adalah dikekangnya pemikiran kritis. Ia ditangkap karena dituduh merusak kaum
muda. Ia dinyatakan bersalah,
karena ia setia pada hati nurani dengan memilih minum racun cemara di hadapan banyak
orang untuk mengakhiri hidupnya.
Parmenides 515-470
SM
Puisi berjudul “On Natur”. DIa berusaha membuktikan bahwa perubahan itu tidak
mungkin dan bahwa realitas itu tunggal, tak terbagi dan homogen, segalanya
tidak berubah. Perubahan yang ada disekitar kita adalah ilusi dan semesta ada
dalam kesatuan. Dalam pusinya “The Way Of
Truth” Parmenides membedakan pertanyaan ‘what is’
dengan ‘what is not’ yang disebutnya
terakhir adalah mustahil. Orang tidak dapat mengetahui apa yang tidak ada atau mengucapkannya karena ia adalah hal yang sama yang dapat dipikirkan. Karena menganggap bahwa berpikir tentang sesuatu berarti memberinya keberadaan atau kemiripan, maka orang tidak
dapat berpikir tentang sesuatu yg sebenarnya tidak ada. Parmenides
menyimpulkan, orang hanya dapat mengatakan bahwa seagala sesuatu yang ada
merupakan entitas tunggal yang homogen dan tak terbagi.
Xenophanes 570-475 SM
Xenophanes merupakan filsuf pra-Sokrates, dia mengungsi ke Italia Selatan akibat orang Persia. Mengikuti Thales, dia mengkritik konsep Homer tentang dewa-dewa
antropomorfis yg memiliki ciri-ciri
seperti manusia, tidak abadi dan rendah sehingga tidak layak disembah.
Xenophanes juga merupakan pemikir pertama yang mengantisipasi peringatan Socrates tentang klaim pengetahuan tertentu. Dia menganggap prinsip kehidupan pertama adalah air. Yang diperlukan
manusia adalah lebih bayak menelaah, dan apabila ini dilakukan dengan tepat,
pada waktunya kemajuanlah yg akan dicapai.
0 Comments