Halo, sahabat pongo! Keajaiban Dunia Kuno memang meninggalkan banyak misteri yang sampai hari ini pun banyak yang belum bisa terpecahkan. Karya seni dan arsitektur yang mengagumkan yang dikenal sebagai 7 Keajaiban Dunia merupakan saksi dari keaslian, kreatifitas, imajinasi dan kerja keras manusia. Antipater Sidon adalah seorang peloncong Yunani Kuno yang pertama kali mencatat tujuh bangunan termegah di dunia. Puisinya diawetkan dalam Anthology Yunani termasuk evocations seni dan sastra serta beberapa epitaphs. Dia, bersama dengan Philo dari Byzantium, Strabo, Herodotus dan Diodoros Sisilia, dikaitkan dengan daftar Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, yang digambarkan dalam sebuah puisi sekitar 140 SM. Berikut 7 Keajaiban Dunia Kuno tersebut
1. Kuil Artemis di Efesus
Kuil Artemis berada di Efesus, yang terletak di Asia Kecil. Di peta masa kini, lokasinya 50 KM dari Izmir di Turki. Kuil yang dibangun sekitar 800 SM ini merupakan persembahan bagi Dewi Agung Artemis Diana. Kala itu, orang-orang di Efesus menganggapnya sebagai Dewi Kesuburan.
Kuil Artemis termasuk keajaiban dunia karena bangunan ini sangat megah dan terbuat dari bahan yang mahal. Bangunan ini memiliki 127 pilar yang sangat kuat. Tinggi masing-masing pilar 20 M. Sedangkan, panjang kuil tidak kurang dari 180 M, dan lebar 30 M. Hampir seluruh bangunan ini dilapisi marmer. Didalamnya juga terdapat juga patung-patung yang terbuat dari perunggu.
Ada sejumlah arsitek yang tercatat sebagai perancang kuil ini. Mereka hidup di masa yang berbeda. Hal itu disebabkan kuil ini sempat hancur dan dibangun kembali di masa yang berbeda. Arsiteknya antara lain Chersiphron dan Metagenes (600 SM), Theodorus (550 SM), dan Scopas dari Paros (320 SM).
Kini kita tidak bisa melihat kuil megah ini. Kerusuhan, peperangan, dan usia telah memperburuk kondisi bangunan ini. Pada masa sekarang, kita hanya bisa melihat puing-puingnya saja
2. Patung Colossus di Rhodes
Dahulu di Pulau Rhodes, di wilayah Yunani, pernah dibangun sebuah patung raksasa yang menggambarkan sosok Dewa Helios, sang dewa matahari. Patung yang menghadap laut ini, dibangun di Pelabuhan Mandraki, Rhodes.
Patung ini dibangun ketika para ksatria di Rhodes berhasil mematahkan serangan pasukan Demetrius yang jumlahnya sekitar 40.000 orang.
Proses pembuatan patung ini berjalan selama 12 tahun (304 SM-282 SM). Ketinggiannya mencapai 34 meter. Bagian tersebut belum termasuk bagian penopang patung yang tingginya sekitar 15-18 meter.
Patung ini dirancang oleh Chares dari Lindos. Ia adalah seorang pematung yang terkenal pada masanya. Namun sayang, pada tahun 226 SM terjadi gempa bumi yang amat dahsyat. Akibatnya, patung ini hancur dan tidak dibangun kembali.
3. Piramida Giza
Piramida Giza diperkirakan dibangun pada tahun 2590-2570 SM. Bangunan ini dibuat sebagai makam raja Khufu. Sekarang, bangunan ini masih bisa dilihat di pinggiran Kairo tepatnya di tepian Sungai Nil. Karya arsitek Hemon ini sangat terkenal. Hingga abad 19, Piramida Giza tercatat sebagai bangunan tertinggi di dunia. Menariknya, hingga kini bangunan ini merupakan satu-satunya keajaiban dunia kuno yang masih bisa dilihat secara utuh.
Tinggi Piramida Giza mencapai 147 meter. Sedangkan luas bagian bawah bangunan adalah 230 x 230meter. Piramida Giza ini tersusun dari 2,3 juta balok batu yang masing-masing beratnya 2-4 ton. Batu-batu ini dibawa dengan tenaga manusia.
Diperkirakan batu-batu itu dipindahkan dengan meletakannya di atas gelondongan kayu yang besar, baru kemudian ditarik oleh manusia. Namun, hingga kini tidak ada catatan yang pasti mengenai hal tersebut.
4. Patung Zeus
Patung Dewa Zeus sangat istimewa dan memiliki arti yang besar bagi orang-orang Yunani kuno. Sebab, patung ini merupakan bentuk penghargaan dan kesetiaan mereka terhadap sang dewa. Pembangunan patung Dewa Zeus diperkirakan dimulai dari abad 5 SM.
Sebelumnya, patung ini diletakkan di altar tempat diselenggarakannya Olimpiade dengan bentuk yang lebih kecil. Namun, orang-orang Yunani kuno memprakarsai untuk membuat patung yang lebih besar. Patung ini diletakkan di dalam sebuah kuil yang sangat kokoh, besar dan megah. Luas kuil sekitar 64 x 27 meter persegi.
Ketinggian Patung Zeus mencapai 13 meter. Sedangkan tinggi bagian dasar sekitar dua meter dengan luas 6,55 x 9,93 meter. Patung ini dihiasi berbagai ukiran indah. Jubah dan alas kaki terbuat dari emas. Dalam patung tergambar Dewa Zeus sedang memegang tongkat di tangan kirinya. Di ujung tongkat terdapat seekor burung elang. Sedangkan, di tangan kanannya dipahatkan patung Dewi Victory.
Patung Zeus ini pernah dipindahkan ke Konstantinopel pada 393 SM. Namun, baru beberapa tahun disana, patung ini hancur karena tersambar petir. Dua abad kemudian sungai Alpheios mengalami banjir hebat. Akibatnya, reruntuhan patung Dewa Zeus tertutup lumpur hampir sedalam 3 meter. Hingga kini masih banyak peneliti mencoba kembali menggali sisa-sisa reruntuhan Patung Zeus tersebut.
5. Taman Gantung Babylonia
Menurut puisi Yunani kuno, Taman Gantung Babylonia dibangun dekat sungai Efrat (yang dikenal sebagai Irak pada saat ini) oleh raja Nebuchadrezzar II dari Babylonia sekitar tahun 600 SM. Taman tersebut telah ditanam setinggi 75 m pada teras batu bata besar yang ditata menyerupai teater. Pada awalnya, raja berniat membangun taman tersebut untuk mengobati rasa rindu kekasihnya Amytis terhadap kampung halamannya yang indah di Media (saat ini dikenal dengan Iran). Para penulis kemudian mendeskripsikan bagaimana orang bisa berjalan di bawah taman yang indah tersebut, yang dibangun di atas kolom batu yang tinggi. Ilmuwan modern menyimpulkan bahwa supaya taman tersebut bertahan diperlukan sistem pengairan yang terdiri dari pompa, roda air, dan bak penampungan air untuk mengalirkan air dari sungai Efrat ke atas. Meskipun terdapat catatan di dalam literature Yunani dan Romawi, keduanya bukanlah catatan pertama, dan tidak ada kutipan mengenai taman tersebut di naskah Babylonia. Sehingga, banyak ilmuwan modern meyakini bahwa keberadaan taman tersebut merupakan bagian dari kisah fiksi yang telah dikenal luas.
6. Maosoleum di Halicarnassus
Terletak di daerah yang saat ini dikenal sebagai Turki Tenggara, Mausoleum Halicarnassus merupakan sebuah makam yang dibangun Artemisia untuk suaminya, Mausolus, raja Carnia di Asia Minor, setelah kematiannya pada tahun 353 SM. Mausolus merupakan kakak Artemisia, dan menurut legenda, Artemisia sangat terpukul setelah kematiannya hingga ia mencampur abu suaminya dengan air dan meminumnya untuk kemudian memerintahkan agar makam tersebut dibangun. Mausoleum tersebut dibangun seluruhnya oleh marmer putih dan diperkirakan mencapai ketinggian 135 kaki. Rancangan bangunan yang kompleks, terdiri dari tiga lapisan berbentuk segi empat, mungkin dibangun dengan mengadaptasi gaya arsitektur Lycian, Yunani, dan Mesir. Lapisan pertama terdiri dari dasar setinggi 60 kaki, kemudian pada bagian tengahnya terdiri dari 36 kolom dan atap berbentuk piramida. Bagian atas makam didekorasi oleh 4 orang pemahat, dan sebuah kereta dengan empat ekor kuda setinggi 20 kaki yang terbuat dari marmer. Sebagian besar Mausoleum tersebut hancur pada gempa bumi di abad ke-13 dan apa yang tersisa dari makam tersebut kemudian digunakan sebagai fondasi sebuah istana. Pada tahun 1846, bagian-bagian dari mausoleum tersebut dikeluarkan dari istana dan pada saat ini tersimpan di situs Halicarnassus, di London’s British Museum.
7.Mercusuar Iskandariyah di Alexandria
Mercusuar Alexandria terletak di sebuah pulau kecil bernama Pharos dekat kota Alexandria. Dirancang oleh arsitek asal Yunani bernama Sostratos dan selesai sekitar tahun 270 SM. Pada masa kekuasaan Ptolemy II, mercusuar tersebut membantu perahu-perahu yang melewati sungai Nil keluar masuk pelabuhan kota yang sibuk. Arkeolog telah menemukan koin kuno di lokasi tempat mercusuar didirikan, dan mereka menyimpulkan bahwa bangunan tersebut terdiri dari 3 tingkat: lantai berbentuk kotak di bagian bawah, lantai bersegi 8 di bagian tengah, dan atap berbentuk silindris. Pada bagian atas berdiri sebuah patung setinggi 16 kaki, kemungkinan patung Ptolemy II atau Alexander Agung, dimana kota tersebut dinamai atas nama mereka. Meskipun ketinggian mercusuar tersebut berkisar antara 200 hingga 600 kaki, kebanyakan ilmuwan modern berpendapat bahwa ketinggiannya berkisar antara 380 kaki. Mercusuar tersebut hancur secara bertahap akibat rangkaian gempa dari tahun 956 hingga 1323. Peninggalan dari mercusuar tersebut ditemukan di dasar sungai Nil.
Sekian semoga dapat menambah wawasan sahabat pongo,sampai jumpa di postingan selanjutnya
0 Comments